GM
Goenawan Mohamad
146quotes
Quotes by Goenawan Mohamad
Goenawan Mohamad's insights on:
"
Bagi saya, berdosa bukanlah inti rasa tragis. Intinya adalah kesadaran tentang ‘tepi’. Tepi bukanlah batas. Tepi mengandung sesuatu yang sepi, juga menunjukkan keadaan yang genting sebab siapapun akan sendirian ketika ada pelbagai sisi yang dihadapi, ketika seorang tak berada di satu pusat yang mantap. Bukan saja karena terang dan gelap ada dimana mana, tapi juga karena kedua duanya mengandung bahaya.
"
Catatan pinggir adalah suara manusia nomadik, yang tak pernah rela dikerangkeng kategori-kategori, apalagi bila kategorisasi itu totaliter dan tak adil. Suara manusia yang senantiasa berada ditepian, yang karenanya selalu peka dan waspada terhadap segala pihak yang tersisihkan.
"
Seorang pemikir pernah mengatakan satu kalimat pintar tentang revolusi, yang agaknya berlaku bagi segala aksi manusia besar-besaran dalam membentuk masa depannya: “Sifat yang ganjil pada revolusi ialah bahwa ia harus yakin akan dirinya sebagai sesuatu yang mutlak, dan ia justru menjadi tak mutlak karena keyakinannya itu”.
"
Banyak jawaban jadi tunggal dam mutlak, ketika banyak pertanyaan tak bisa diam dan kekejaman terus terjadi.
"
Bahkan di istana sadam hussein yang megah pun, ia, seperti tiap penguasa yang mutlak, selalu ada seperti itu: tak ada percakapan yang tulus, yang ada hanya tembok dan ketakutan.
"
Bukan karena Republik sedang diancam keretakan teritorial. Lebih serius ketimbang pecahnya wilayah adalah Indonesia yang sedang kehilangan “komunitas.
"
Seseorang yang menafikan dunia seharusnya seorang yang membiarkan dunia dalam cacatnya. Bumi, “dunia ini”, telah diabaikan. Maka ganjil bila orang itu pada saat yang sama juga ingin meluluhlantahkan apa yang buruk sekarang, seakan yakin bahwa dunia layak diperbaiki. Ganjil pula bila ia percaya kepada Tuhan yang mengatakan bahwa membunuh seseorang sama artinya dengan membinasakan seluruh umat manusia, sebab Tuhan itu adalah Tuhan yang tak menyesali apa yang ia ciptakan sendiri.
"
Orang akan hanya tidur bila ia menutup dirinya sendiri dari lalat yang bertanya.
"
Di bulan April 1978, di Aiglemont, Gouviuex, Prancis sebuah seminar diadakan oleh Aga Khan untuk membahas arsitektur Islam. Banyak pembicaraan menyesali hilangnya “ciri Islam” dalam kota dan bangunan baru di Timur Tengah kini. Hanya seorang ahli sejarah dari Turki, Dogan Kuban, yang memenangkan debat itu dengan mengingatkan, bahwa “arsitektur adalah sebuah profesi yang berorientasi kepada klien”. Jika klien yang di Riyadh itu suka gedung model New York, mau apa?
Showing 1 to 10 of 146 results